JAKARTA - Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF)
Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan untuk mengatasi
permasalahan infrastruktur di Indonesia maka diperlukan Kerjasama
Pemerintah Swasta (KPS).
Menurut Bambang, KPS ini sebenarnya
sudah berjalan dengan baik, namun karena ada masalah yang besar, yakni
perizinan tanah maka sejumlah proyek tidak berjalan sebagaimana yang
telah dijadwalkan.
"KPS yang pertama yang akan menjadi branchmark
itu pembangkit listrik Jawa Tengah (powerplant), semuanya sudah
dipersiapkan dari awal project preparation, feasilibity study, dan di
situ juga adanya bantuan dari World Bank," ungkap Bambang di Hotel Four
Seasons, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
"Pemenangnya pun telah
didapat dengan kualiatas yang bagus perusahaan pengalaman di Jepang
serta sudah joint dengan tambang besar di indonesia dan perusahaan
listrik, tidak ada hambatan, dan mereka sudah dapat lander yang bonafit.
Tapi ada satu puzzle yang missing, yaitu ketersedian izin tanah,"
tambah Dia.
Bambang menjelaskan, kesalahan ini terjadi saat akan
dilakukan eksekusi pengerjaan di lapangan, namun akhirnya gagal karena
ada masalah di lingkungan.
"Seharusnya saat lelang tanah sudah
selesai semua tidak ada masalah, ternyata dokumen udah selesai, tapi ada
masalah di lingkungannya pas mau eksekusi. Ini tidak bisa hanya
wacana-wacana saja dan pertimbangan," jelas Bambang.
Bambang
menambahkan, lalu pengerjaan proyek infrastruktur pembangkit listrik
tenaga panas bumi di Rajabasa. "Penjaminan PLTP, kita sepakat untuk
tinggalkan energi fosil, batubara bisa dipakai tapi harus balance agar
clean dan efeknya nyaman, ternyata pas mau bangun, ada masalah diizin
pemakaian hutan, itu pun izin pinjam pakai tidak harus menghancurkan
hutan, padahal cuma mengebor lahan hutan itu agar uapnya keluar," papar
Bambang.
Kemudian lanjut Bambang, yang paling sedikit menggangu
yakni pengerjaan jalan tol JORR. Saat ini ternyata belum menghubungkan
secara 100 persen.
"Dari Kebon Jeruk ke Ulujami, ada satu section
yang belum selesai dari tiga section. Kalau ini belum nyambung tidak
akan signifikan, hal-hal ini akan menggangu ke depannya. Dan proyek
infrastruktur yang baru saja terselesaikan, yakni Bandara Kuala Namu,
Medan. Ini masalahnya lupa juga membangun jalan tolnya, ini menggangu.
Tidak hanya mempercepat infrastruktur, namun memang pentingnya
political policy dan tanah yang penting," tandasnya.
No comments:
Post a Comment