Pria kelahiran Belawan ini, jaring tampil di depan publik. Apalagi, kini dia lebih banyak tinggal di Singapura, memiliki aset hingga US$12 miliar.
Kekayaannya tersebut diperoleh dari sejumlah usaha. Termasuk Asia Pacific Resources International Ltd (APRIL) yang bergerak di bidang industri kertas.
Namun, perjalanan hidup suami dari Tinah Bingei Tanoto ini, tidak berlangsung mulus alias mudah-mudah saja. Bahkan perusahaannya Asian Agri sempat menjadi trending topic di negeri terkait pajak.
Menurut laporan majalah Forbes, pada usia 17, anak dari Amin Tanoto ini ternyata bekerja dalam bisnis keluarga, menjual suku cadang untuk perusahaan minyak dan gas. Sebagai anak tertua di keluarganya ia mengambil alih bisnis dan diperluas ke dalam membangun jaringan pipa gas untuk perusahaan multinasional, bisnis itu menguntungkan terutama selama krisis minyak 1972.
Status | Keterangan |
Nama | Sukanto Tanoto |
Tempat/Tgl Lahir | Belawan, 25 Desember 1949 |
Kekayaan berish | US$2,8 Miliar (Maret 2013/Forbes) |
Sumber kekayaan | Diversifikasi dan self-made |
Status pernikahan | Nikah |
Anak | 4 Orang |
Isteri | Tinah Bingei Tanoto |
Ia mendirikan Yayasan Tanato lebih dari sepuluh tahun yang lalu untuk menawarkan beasiswa, honorarium kepada guru dan kesehatan di daerah terpencil. Dia menerima Dean's Medal dari Wharton, kehormatan tertinggi sekolah, pada Oktober 2012. Tiga dari anak-anaknya lulus dari Wharton dan Tanoto duduk di dewan Pengawas Asia Executive Advisory Board of Wharton dan Insead International Council.
Ia, menurut inspirasidaily, tidak melanjutkan studinya untuk membantu keluarganya. Meneruskan usaha orangtua berjualan minyak, bensin, dan peralatan mobil. Bahkan kemampuan berbahasa Inggris tidak diperolehnya dari pendidikan formal. Ia belajar bahasa utama di dunia itu secara otodidak dengan menerjemahkan media Readers’ Digest, Life dan Newsweek.
Pernah suatu ketika Sukanto kecil ngeluyur pergi ke tepi laut. Waktu pulang, ditanya oleh ibunya, jawabnya mengarang-ngarang, Sukanto kecil dipukuli pakai rotan. “Saya paling banyak makan rotan,” kenangnya tentang sosok sang ibu.
Sukanto Tanoto --sukantotanoto.wordpress.com-sering dianggap sebagai sosok misterius, licik, dan penuh kontroversi. Sukanto yang dikenal sebagai baron Timber karena kemampuannya untuk mengintegrasikan bisnis kehutanan di bawah bendera Raja Garuda Mas (RGM), juga dikenal sebagai timpang Strong Man atau Mr Kekuatan dengan banyak pengaruh.
Orang timah di Medan bercanda bahwa hanya dua Raja (Kings) di Sumatra Utara. Pertama, Raja Inal Siregar (mantan gubernur Sumatera Utara) dan Raja Garuda Mas. Istri Sukanto Tanoto Tinah Bingei berasal dari Keluarga Bingei di Binjai, Sumatra Utara yang memiliki sebuah perusahaan rokok STTC (Sumatera Tobacco Trading Company) dan Indo Cafe. Usahanya terutama perkebunan kelapa sawit, kayu lapis, dan bisnis bubur.
Pendidikan:
- SD di Belawan (1960)
- SMP di Medan (1963)
- SMA di Medan (1966)
- Indonesia Executive Management Program, Insead, Prancis (1980)
- Harvard Business School, AS (1982)
- Wharton Fellows Program (2001)
Karir:
- Pengusaha Toko Onderdil Mobil di Medan (1968)
- Direktur CV Karya Pelita di Medan (1972)
- Direktur Utama PT Raja Garuda Mas (1973)
- Dirut PT Bina Sarana Papan di Medan (1976)
- Dirut PT Overseas Lumber Indonesia di Medan (1979)
- Dirut PT Gunung Melayu (1980)
- Dirut PT Inti Indosawit Sejati (1980)
- Dirut PT Saudara Sejati Luhur (1985)
- Komisaris Utama PT Inti Indorayon Utama (1983 – sekarang)
- Chairman & CEO Raja Garuda Mas International (sekarang)
Daftar Perusahaan
-Raja Garuda Mas International
-Pacific Oil & Gas Minyak, gas dan pembangkit listrik.
-Asia Pacific Resources International Holdings Ltd. (fiber, bubur kertas dan kertas)
-PT Riau Andalan Pulp and Paper
-PT Riau Andalan Kertas
-PT Riau Prima Energi
-Asian Agri (agroindustri)
-PT Hari Sawit Jaya
-PT Inti Indosawit Subur
-PT Dasa Anugerah Sejati
-PT Raja Garuda Mas Sejati
-PT Saudara Sejati Luhur
-PT Gunung Melayu
-PEC Tech Rekayasa, pengadaan barang, konstruksi dan jasa barang.
-Sateri Rayon dan bubur kertas untuk keperluan khusus.
-National Development Coporation Guthrie di Filipina
-Electro Magnetic di Singapura
-Pabrik Kertas di China
No comments:
Post a Comment