Jakarta - Secara diam-diam, Ketua Umum Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menemui Gubernur Bank
Indonesia (BI) Agus Martowardojo. Keduanya membicarakan strategi
mengatasi pelemahan rupiah yang membuat dolar menjadi Rp 11.000.
"Yang
penting dalam waktu singkat itu Gubernur BI yang saya harapkan Gubernur
BI betul-betul memperbaiki itu. Bisa dilakukan beberapa hal yang kita
usulkan diam-diam kepada gubernur BI untuk mencegah pelemahan rupiah,"
ujar Sofjan saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu
(28/8/2013).
Lalu apa usulan Sofjan kepada Agus Marto? Salah satu
usulannya adalah menaikkan suku bunga acuan dari BI atau disebut BI
Rate dari 6,5% menjadi 7%.
"Kejadian ini jangan dibiarkan.
Naikkan bunga jangan sampai inflasi menjadi 8% dikasih bunga (BI rate)
6,5%. Naikkan menjadi 7% dan itu nggak apa-apa," imbuhnya.
Cara
lain yang diusulkan Sofjan adalah menetapkan nilai maksimal rupiah. Bila
angka rupiah terus bergerak melemah, maka pemerintah segera melakukan
intervensi dengan melakukan beberapa kebijakan.
"Dolar harus
distabilkan biar jelas berapa kamu butuh sekarang ini harga tingkat yang
lebih stabil bermain di angka Rp 10.000-Rp 11.000/US$ atau Rp
11.000-Rp12.000/US$. Itu nggak apa-apa asal kita ada kepastian angka,"
katanya.
Kemudian untuk pemerintah, Sofjan mengusulkan agar
mengurangi konsumsi belanja negara alias tidak berfoya-foya. "Pemerintah
tidak boleh foya-foya dan jangan terlalu tinggi-tinggi (belanja
negara)," cetusnya.
No comments:
Post a Comment