Saturday, 24 August 2013

Bisakah Dolar Kembali di Bawah Rp 10.000? Ini Jawabannya

Jakarta - Analis memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan sulit kembali ke level di bawah Rp 10.000/US$. Hal itu mengingat defisit neraca berjalan diperkirakan masih akan tinggi.

"Harusnya secara kebijakan itu rupiah bisa stabil cenderung menguat tapi ya masih di angka Rp 10.400-Rp 10.500 per US$, nggak mungkin rupiah bisa di bawah Rp 10.000 US$," kata Analis Multilateral & Corporate Trainer PT. Millennium Penata Futures, Suluh Adil Wicaksono saat dihubungi detikFinance, di Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Suluh menjelaskan, paket kebijakan ekonomi yang telah disampaikan pemerintah ternyata tidak terlalu berdampak positif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Pasalnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya mampu bergerak di angka Rp 10.770 per dolar AS. Bahkan, Dolar sempat tembus lagi ke level Rp 11.000 siang tadi.

"Pengumuman kebijakan ini tidak ada pengaruh besar ya selama defisit neraca berjalan tetap tinggi. Akan susah di bawah Rp 10 ribu tapi paling tidak stabil, kalau lemah nggak apa-apa yang penting kan perlahan, nggak langsung," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini yang paling dibutuhkan pasar adalah stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, bukan masalah fluktuasinya.

"Yang dibutuhkan pelaku pasar adalah stabilitas bukan naik turunnya. Sebenarnya kebijakan ekonomi pemerintah itu bagus kalau yang nomor 1-3 tapi kalau yang nomor 4 itu diragukan karena memberi perizinan investasi sekarang prosedurnya masih sulit," kata dia.

No comments:

Post a Comment