Jakarta - Menjadi pengusaha butuh mental baja dan kuat,
karena tak jarang gagal dan jatuh. Tak boleh cepat menyerah bila ingin
menjadi pengusaha sukses. Apa saran pengusaha senior Ciputra agar bisa
jadi pengusaha tangguh?
"Menjadi pengusaha itu harus tahu market
dan bisnis yang akan dikembangkan, lalu pelajari betul kekuatan para
pesaing," ungkap Ciputra saat ditemui di Gedung DBS Bank Tower, Jakarta,
Sabtu (24/8/2013).
Sehingga, menjadi pengusaha menurut Ciputra, harus bekerja dan berpikir selama 24 jam untuk mencari kelemahan para pesaing.
"Pengusaha
itu berpikir 24 jam. Anda jabarkan satu-satu dari kemampuan pesaing dan
tentunya kita. Setelah itu pelajari pesaing satu, dan pesaing lainnya.
Apa yang harus anda lakukan yang pengusaha lain tidak lakukan,"
imbuhnya.
Dari cara ini, para pengusaha bisa mencari celah
bagaimana menaklukan para pesaing dengan cara yang sehat. Ciputra tidak
ragu mencontohkan perjalanan hidupnya saat merintis menjadi pengusaha.
"Apa
yang dia tidak lakukan itu banyak sekali. Contohnya saat pertama kali,
kami tersentak bagaimana caranya menaklukan pesaing. Kami mulai
bisnisnya di Pulau Jawa tetapi saat ini bisnis kami berkembang di luar
Pulau Jawa. Pada saat itu bisnis kami di Pulau Jawa dan Jakarta
khususnya 70% dari income namun kemudian kami lari dan berinvestasi ke
daerah. Kekuatan daerah itu apa, bisa air dan kelapa sawit," kata
Ciputra.
Sehingga menurutnya, berbisnis di luar Pulau Jawa adalah peluang yang besar karena minimnya persaingan antar pengusaha.
"Di
daerah itu sedikit bahkan tidak ada pesaing dan kita mulai berinvestasi
di luar pulau Jawa yaitu Sumatera sampai Ambon dan income kami saat ini
bisa sampai 40%. Sedangkan bisnis di Pulau Jawa saat ini (income) hanya
30%," imbuhnya.
Selain itu, cara inovatif lainnya adalah
menggerakan seluruh karyawan yang kita punya untuk memasarkan produk
perusahaan. Cara ini dinilainya jitu dan jarang dilakukan para
perusahaan lain.
"Dari sudut marketing, seluruh karyawan kita
harus menjual produk bukan hanya divisi marketing saja tetapi karyawan
lain apakah langsung menjual atau melalui media online. Bahkan tukang
antar surat pun di Ciputra ikut melakukan dan komisinya lebih besar 2
kali dari gajinya. Perusahaan kami karyawannya semua menjual. Salah
satunyaengan cara puji-puji proyek kita. Kita lakukan sesuatu yang baru.
Di tempat lain cara ini dilarang tetapi kalau di tempat kita lakukan,"
cetusnya.
No comments:
Post a Comment