Sama seperti sebelumnya, sasaran kampanye adalah pasar-pasar tradisional. Ada yang menarik dari blusukan Farid-Sofyan di Pasar Inpres Kebun Sayur, Balikpapan Barat. Pedagang menyambut hangat. Apresiasi tersebut bukan sekadar basa-basi dalam menyambut pejabat maupun calon pejabat. Ada ikatan emosional antara para pedagang dengan pasangan ini, terutama Farid Wadjdy.
“Dulu muncul wacana untuk menggusur Pasar Inpres ini, tentu saja kami resah. Kami kemudian menyurati Gubernur Kaltim, namun tak pernah ada tanggapan,” kata Ketua Persatuan Pedagang Pasar Inpres, Muhammad Amin.
Karena merasa tak pernah ditanggapi, para pedagang ini kemudian menghubungi Farid Wadjdy. “Malamnya kami hubungi, keesokan sorenya sudah bisa bertemu dengan beliau di kediamannya,” papar Amin.
Hasilnya, tak menunggu waktu lama. Surat imbauan kepada Wali Kota Balikpapan untuk tidak menggusur pasar yang menjual beragam kerajinan khas Kaltim tersebut berhasil diterbitkan. Surat tersebut ditandatangani sekretaris provinsi saat itu, Irianto Lambrie.
Inilah yang membuat kesan terhadap Farid tersimpan mendalam di hati para pedagang. Apalagi kemudahan bertemu dengan Farid yang menjabat Wakil Gubernur Kaltim itu membuat masyarakat tahu bahwa ia sangat bersahaja.
“Kalau kami melihat pribadi beliau tentu berbeda dengan pribadi calon-calon lainnya, namun ia lebih unggul. Kepribadian beliau tentu sangat dipengaruhi dirinya yang tidak hanya umara (pemimpin), tapi juga ulama,” tambah Amin.
Pedagang lainnya, Rahmat Anan mengatakan, sosok umara sekaligus ulama yang terdapat dalam diri Farid menunjukkan ciri-ciri pemimpin yang bersih. Pemahaman keagamaan yang dimilikinya, membuatnya takut melakukan sesuatu yang melanggar perintah Allah SWT.
“Bukan sekadar sosok yang bersih, umara dipadu dengan ulama paling tidak membuat kepemimpinan Farid Wadjdy adalah kepemimpinan yang amanah,” kata Rahmat.
Sosok yang sederhana dan bersahaja itulah, yang membuat warga Balikpapn berharap tetap dipertahankan sampai Farid terpilih menjadi gubernur nantinya. Sebab, dengan kesederhanaan itulah, warga mudah bertemu untuk menyampaikan aspirasinya.
RENTAN CURANG
Di Kota Minyak, simpati masyarakat terhadap pasangan nomor urut 2 ini terus mengalir. Dukungan tak sebatas slogan, tetapi masyarakat yang merasa bersimpati kepada Farid-Sofyan bahkan menawarkan diri sebagai relawan saksi yang siap ditempatkan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 10 September nanti.
Cawagub Aji Sofyan Alex tak menampik tawaran dari sejumlah pendukung yang siap menjadi saksi itu. “Kami tentu sangat mengapresiasi tawaran itu dan akan segera diputuskan setelah ada kajian dari beberapa pihak,” kata Sofyan.
Menurut dia, penentuan saksi di TPS sangat dibutuhkan karena tugasnya sangat menentukan perolehan suara pada pemungutan nanti. Saksi, kata Sofyan, menjadi kebutuhan wajib para kandidat seperti dirinya.
“Perlu kehati-hatian menentukan pilihan saksi agar tidak merugikan,” katanya.
Sesuai perencanaan, Sofyan mengatakan perlu dua saksi untuk setiap TPS yang tersebar di seluruh wilayah. Tapi, Sofyan sangat sadar dengan kemampuan yang dimiliki bersama pasangannya.
“Artinya, tetap kami upayakan menghadirkan saksi yang ideal pada setiap TPS,” jelasnya.
Sejauh ini menurut Sofyan, relawan yang sudah menawarkan diri belum mencakup semua wilayah dan baru pada wilayah tertentu.
Namun kata dia, bukan tidak mungkin ada tawaran dari relawan lain yang bersedia ditambah lagi dengan rekrutan dari internal partai pengusung. “Kami harus selektif. Yang kami hindari adalah upaya politisasi saksi yang ujung-ujungnya justru merugikan,” kata Sofyan.
Jumlah TPS pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) nanti mencapai 8.038 buah. Jika di setiap TPS ada dua orang saksi, maka pasangan ini membutuhkan 16.076 orang saksi.
Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Farid Wadjdy- Aji Sofyan Alex, Rusman Ya'qub, meminta kepada setiap pengurus cabang PPP di tingkat kabupaten dan kota untuk merekrut saksi.
Perekrutan menurut dia harus selektif. Untuk tahap pertama Rusman meminta seleksi saksi dimulai dari kader partai berlambang Kakbah itu. Jika memang dibutuhkan, baru menyeleksi dari luar.
“Tapi ingat, saksi adalah untuk menguntungkan kita, bukan lawan,” kata dia.
Menurut dia, tugas saksi di TPS sangat menentukan. Berdasarkan pengalaman pemilu, sangat rentan terjadi kecurangan-kecurangan di TPS yang dilakukan oknum. Oleh karenanya, dibutuhkan saksi yang berpengalaman dan jeli melihat kejanggalan di TPS nanti.
No comments:
Post a Comment