Monday, 26 August 2013

Dikunjungi Ribuan Wisatawan, Perlu Glass Boat

Keunikan yang dimiliki Danau Labuan Cermin sudah terkenal dan dikenal di berbagai negara. Sejumlah stasiun televisi juga memberinya sebutan sebagai salah satu keajaiban dengan keunikan yang dimiliki tersebut. Namun, masih banyak yang harus dilakukan di dalam mengangkat objek wisata tersebut.
 
LAMA perjalanan menuju Bidukbiduk memang memerlukan waktu sekitar 5 jam. Perjalanannya memang mengasyikkan karena pemkab sudah menuntaskan kewajibannya membangun jalan yang baik. Yang menjadi keluhan justru jalan provinsi yang belum tuntas, yang volumenya hanya 19 kilometer. Jalan yang membuat setiap orang pasti stres dan sakit kepala.
 
Keluhan ini pasti dirasakan oleh warga yang ingin berkunjung ke Labuan Cermin di Kecamatan Bidukbiduk. Bayangkan dengan jarak yang 19 kilometer itu jarak tempuhnya lebih dari satu jam. Dan, selepas itu barulah merasa lega. Melewati aspal mulus dari kecamatan Batu Putih hingga ke Bidukbiduk.
 
Labuan Cermin, menjadi magnet bagi wisatawan ketika usai Lebaran lalu. Pihak kecamatan terpaksa memberikan nomor urut bagi pengunjung yang akan berkeliling dengan kapal nelayan, mengitari seluruh sudut Labuan Cermin. Bayangkan, jumlahnya hingga 2.700 orang. Ini yang membuat sibuk warga yang dipercaya mengatur arus pengunjung tersebut.  Terutama dalam mengatur keamanannya.
 
Sepintas memang tak ada bedanya dengan obyek wisata lainnya. Namun, bila berada di atas danau yang berwarna biru dan jernih itu, barulah terasa sensasinya. Yang membuat penasaran dan belum banyak orang yang bisa menjawabnya adalah mengapa di kawasan danau yang dalamnya hingga 14 meter itu, terdapat perpaduan antara air tawar di permukaan dan air asin di bawahnya. Ini yang membuat pengunjung pasti penasaran.
 
Ini pula yang membuat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, memberinya nama Danau Dua Rasa.  Rasanya memang ada dua. Kehidupan di bawahnya pun terjadi dua dunia yang berbeda.
 
Ada penyu asik berenang di kawasan air asin, namun di atasnya juga biota yang hidup di air laut juga bermain leluasa.
Bupati Berau Makmur HAPK setiap saat selalu mengingatkan agar kawasan hutan yang ada di sekitar Labuan Cermin tetap dibiarkan lestari. Apalagi di sekitarnya terdapat perusahaan perkebunan yang memang bisa mengancam setiap saat. ”Kawasan hutan harus dijaga dan tidak masuk dalam kawasan perkebunan,” kata Makmur.
 
Mungkin yag perlu menjadi perhatian adalah menyiapkan pandu wisata yang memahami sejarah Labuan Cermin. Sehingga sekembalinya dari lokasi itu ada kenangan keindahan maupun kenangan kisah yang bisa didapat pengunjung.
 
Selain itu, kecamatan ataupun SKPD teknis saatnya menyiapkan perahu kaca (glass boat) untuk digunakan pengunjung yang tarifnya Rp 100 ribu sekali kunjungan untuk satu group. Bila glass boat tersedia pengunjung bisa menyaksikan semua kehidupan di bawah air yang jernih itu. Labuan Cermin tentu masih menyimpan banyak misteri. Misteri inilah yang mampu menempatkan Labuan Cermin sebagai salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi di kecamatan Bidukbiduk.

No comments:

Post a Comment