Saturday, 24 August 2013

Dolar Tembus Rp 11.000, Bagaimana Nasib Harga Properti?

Jakarta - Pelemahan rupiah yang membuat dolar AS menyentuh Rp 11.000 akan berpengaruh juga terhadap harga properti. Banyaknya besi-besi konstruksi yang masih diimpor, akan membuat harga properti ikutan naik.

Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Rudy Margono mengatakan, besi menjadi salah satu komponen penting bahan dasar bangunan.

"Besi kita masih banyak impor ya. Di saat rupiah terus melemah seperti ini, harga besi juga terus naik. Tentunya harga properti akan naik dalam waktu dekat," ungkap Rudy kepada detikFinancee saat ditemui di pameran properti JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (24/8/2013).

Kenaikan diprediksi bisa mencapai 10% dalam waktu dekat. Selain pelemahan nilai tukar rupiah, beberapa indikator lain seperti kenaikan upah buruh dan komponen bahan dasar bangunan juga ikut dihitung.

"Harganya akan naik sekitar 10%. Karena kita hitung juga upah buruh bangunan yang naik 10-20%. Jadi hitungannya ada pelemahan nilai tukar rupiah, inflasi dan upah buruh yang terus meningkat," imbuhnya.

Namun Rudy menegaskan, berinvestasi properti lebih baik dibandingkan saham, emas, bahkan dolar. Apalagi di saat ekonomi yang belum pasti seperti saat ini.

"Dengan adanya fenomena rupiah yang melemah saat ini, investasi properti merupakan instrumen investasi yang paling aman daripada emas, dolar, atau saham," cetusnya.

No comments:

Post a Comment