Jakarta - Kondisi pasar keuangan Indonesia saat ini
tengah tertekan. Dolar menuju Rp 11.000 dan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) anjlok. Pemerintah menyatakan punya jurus khusus, dan meminta
masyarakat dan dunia usaha tak panik.
"Pesan saya tak usah panik,
kita memiliki jurus respons. Tapi kita tentu mengikuti terus," ujar
Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta,
Selasa (20/8/2013).
Menurut Hatta, pelemahan nilai tukar terhadap
dolar AS tak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi juga di seluruh
negara. Pelemahan nilai tukar berbagai mata uang terhadap dolar AS
terjadi karena kekhawatiran paket stimulus bank sentral AS yaitu The Fed
akan berakhir.
"Ini kan sangat belum jelas. BI, pemerintah dan saya, dunia usaha melakukan koordinasi dengan baik soal ini," kata Hatta.
Namun
apa kebijakan yang diambil pemerintah? Hatta mengatakan, dirinya tidak
perlu menyebutkan apa saja kebijakan untuk merespons situasi yang
terjadi di pasar keuangan saat ini.
"Saya tak usah sebutkan
responsnya seperti apa, tapi pasar tahu pemerintah punya kordinasi yang
cukup baik dengan dunia usaha dan Bank Indonesia (BI)," jelas Hatta.
Seperti
diketahui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok pada
penutupan perdagangan sore hari. IHSG meluncur tajam 138,535 poin
(3,21%) ke level 4.174,983. Sementara rupiah hari ini sempat menyentuh
posisi tertinggi yaitu di level Rp 10.855 per dolar AS.
No comments:
Post a Comment