JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mengklaim bahwa pembangunan nasional berhasil dilaksanakan
selama sembilan tahun kepemimpinannya. Klaim itu disampaikan Presiden
ketika pidato kenegaraan menjelang HUT ke-68 Kemerdekaan RI di Gedung
Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Presiden menjelaskan, tingkat kemiskinan berhasil diturunkan dari
16,66 persen pada 2004 menjadi 11,37 persen pada Maret 2013. Tingkat
pengangguran terbuka turun dari 9,86 persen pada 2004 menjadi 5,92
persen pada Februari 2013.
Klaim prestasi lainnya yakni peningkatan pendapatan per kapita
yang membuat meningkatnya kelas menengah. Tahun 2004, PDB per kapita
Indonesia sebesar 1.177 dollar AS. Hingga 2012, kata Kepala Negara, PDB
per kapita sudah mencapai 3.592 dollar AS. Presiden yakin PDB per kapita
akan mendekati 5.000 dollar AS pada akhir 2014.
"Daya beli masyarakat terus meningkat, kelas menengah tumbuh
secara signifikan, stabilitas fiskal dan moneter terjaga, serta
fundamental ekonomi nasional semakin kuat. Sejumlah gejolak eksternal,
mulai dari lonjakan harga minyak mentah dunia, hingga krisis finansial
dan ekonomi global dapat dihadapi secara baik. Ekonomi tumbuh dalam
kisaran 5-6 persen, dunia usaha berkembang," kata Presiden.
Meski demikian, Presiden mengakui masih ada kekurangan. Tanpa
merinci, ia menyebut kekurangan itu hanya terkait beberapa hal. Kita
harus optimistis bahwa upaya kita akan berhasil, kata Presiden di
hadapan ratusan anggota DPR, DPD, pimpinan lembaga negara, jajaran
kabinet, dan para undangan.
No comments:
Post a Comment