Jakarta, Selama ini yang kita tahu setiap orang
cenderung lebih sering menggunakan salah satu sisi otaknya dibandingkan
yang lain. Hal ini membuat mereka terbagi ke dalam dua kepribadian;
kepribadian otak kiri dan otak kanan. Tapi ternyata sebuah studi baru
mengatakan klaim ini hanyalah mitos belaka.
Si pemilik 'otak
kiri' dikatakan lebih logis, analitis serta pemikir yang cenderung
berorientasi pada detail, sedangkan si empunya 'otak kanan' dianggap
lebih kreatif, bijak tapi sekaligus subyektif. Dengan menggunakan
magnetic resonance imaging (MRI), tim peneliti dari AS ini berupaya
menyanggah klaim bahwa karakteristik setiap orang cenderung bergantung
pada salah satu sisi otak.
Peneliti pun memindai otak 1.011
partisipan berusia 7-29 tahun untuk mengukur 'lateralisasi fungsi'
otaknya, yaitu proses spesifik yang berlangsung di masing-masing sisi
otak dan menentukan kecenderungan fungsi kognitif seseorang, apakah
didominasi oleh sisi kanan atau kiri.
Kemudian setelah mengamati
koneksi jaringan otak masing-masing partisipan, peneliti pun
menyimpulkan tak ada bukti yang mengindikasikan bahwa otak partisipan
terlihat lebih kuat di salah satu sisi, baik itu kanan maupun kiri.
"Sejumlah
fungsi otak memang terjadi di salah satu sisi. Bahasa cenderung diatur
otak kiri, sedangkan pusat perhatian ada di sisi kanan. Namun tak ada
kecenderungan seseorang memiliki jaringan otak yang lebih kuat di otak
sisi kiri atau otak kanannya," tandas ketua tim peneliti, Dr. Jeff
Anderson seperti dilansir Foxnews, Selasa (20/8/2013).
Peneliti
juga mengatakan meski karakteristik tertentu bisa jadi dikaitkan dengan
fungsi otak kiri atau kanan, tapi bukan berarti otak mereka beroperasi
dengan cara yang berbeda.
"Kami hanya tidak melihat adanya pola
dimana jaringan otak kiri lebih terkoneksi atau jaringan otak kanan yang
lebih terhubung pada orang-orang tertentu," timpal peneliti lain, Jared
Nielsen yang juga mahasiswa jurusan neurosains dari University of Utah.
"Bahkan bisa jadi sebenarnya karakteristik tertentu yang
dimiliki seseorang itu tak ada hubungannya dengan salah satu sisi otak
yang lebih aktif, lebih kuat atau lebih terkoneksi," pungkasnya.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE.
No comments:
Post a Comment