Liputan6.com, Michigan : Selama ini jejaring sosial
Facebook memang menjadikan penggunanya terhubung dengan teman lain di
dunia maya. Ini berarti, aktivitas sosial terus berlangsung dengan
perantara internet. Tapi ini tak menjadikan pengguna Facebook tak merasa
kesepian.
Dilansir dari laman Independent, Jumat
(16/8/2013), Facebook malah cenderung menjadikan penggunanya merasa
sedih. Ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari
Universitas Michigan terhadap 82 orang dewasa. Responden dilakukan
perbandingan mengenai apa yang dirasakan saat menggunakan Facebook dalam
waktu tertentu.
Sebanyak 82 orang dewasa itu diharuskan menjawab
sejumlah pertanyaan. Antara lain: "Apa yang Anda rasakan saat ini?",
"Apakah Anda merasa khawatir saat ini?", "Seberapa sering Anda merasa
kesepian?".
Tentu saja diselipkan juga pertanyaan mengenai
Facebook. Pertanyaan itu adalah: "Seberapa sering Anda menggunakan
Facebook saat terakhir kami tanya?" serta "Seberapa sering Anda
berinteraksi dengan orang lain secara langsung?".
Ternyata,
pengguna Facebook yang juga sering berinteraksi secara langsung dengan
orang lain menjadi orang yang lebih bahagia. Tapi para ilmuwan ini
menganggap tak ada bukti bahwa Facebook mengurangi kebahagiaan. Sebab,
bisa jadi mereka yang dianggap bahagia akan meninggalkan Facebook saat
merasa sedang dalam suasana hati yang tak menyenangkan.
Meski
begitu, responden diketahui banyak yang menggunakan Facebook saat merasa
kesepian. "Di permukaan, Facebook menghadirkan sumber daya tak ternilai
untuk mengisi kebutuhan manusia akan koneksi sosial," kata Ethan Kross,
kepala penelitian yang menulisnya di jurnal "Plos One".
"Tapi
ketimbang menyokong anggapan itu, kami menemukan penggunaan Facebook
menghasilkan sebaliknya, mengurangi (koneksi sosial) itu," lanjut Kross.
Lalu
bagaimana pendapat Anda? Apakah Facebook membuat Anda tak merasa
bahagia dan malah membuat Anda merasa kesepian? Tentu Anda sendiri juga
bisa menjawabnya. (gal)
No comments:
Post a Comment