Jakarta - Mulai tahun depan pemerintah membuka lowongan
20.350 polisi. Tujuannya untuk meningkatkan rasio jumlah polisi dengan
penduduk Indonesia yang kini masih terbatas.
"Kita juga
meningkatkan rasio polisi dengan jumlah penduduk sebesar 1 berbanding
575, yang dilaksanakan antara lain dengan menambah jumlah personil Polri
sebanyak 20.350 personil pada tahun 2014," kata Presiden SBY dalam
acara pidato nota keuangan, di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Jumat
(16/8/2013
Penambahan jumlah polisi ini juga untuk peningkatan
rasa aman dan ketertiban masyarakat melalui pelaksanaan reformasi Polri.
Ada juga anggaran yang sediakan untuk memenuhi fasilitas, sarana dan
prasarana, serta peralatan Polri, untuk meningkatkan kemampuan
pengamanan di daerah hingga pelosok-pelosok.
Menurut SBY
pemerintah juga akan memenuhi persentase alat utama dan alat khusus
kepolisian secara bertahap, yang direncanakan mencapai 41%. Harapannya
Polri dapat menjalankan tugas-tugas pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat dengan lebih baik.
Selain itu, SBY mengatakan secara
umum dibidang pertahanan akan dialokasikan dana untuk mendukung
terlaksananya modernisasi dan peningkatan alat utama sistem persenjataan
(Alutsista).
"Tujuannya, agar percepatan pembangunan kekuatan
dasar minimum (Minimum Essential Forces/MEF), dan pengembangan industri
pertahanan nasional dapat kita capai," katanya.
Pemerintah juga
berkomitmen meningkatkan kontribusi industri pertahanan nasional.
Tujuannya memperluas pendayagunaan industri pertahanan nasional, dan
mengutamakan pengadaan alutsista hasil produksi industri dalam negeri.
"TNI
akan makin berkemampuan untuk menegakkan kedaulatan dan keutuhan
wilayah NKRI dari ancaman manapun. Generasi dan teknologi persenjataan
kita juga tidak tertinggal dibandingkan negara-negara lain, termasuk
negara-negara tetangga kita," katanya.
No comments:
Post a Comment