Monday, 19 August 2013

Jadi Bos Properti di Australia, Iwan Sunito: Kami Harus Kembali ke RI

Jakarta - Iwan Sunito telah sukses sebagai bos bisnis sektor properti di Australia. Namun CEO Crown International Holdings Group ini menyatakan tetap tak menjadi kacang yang lupa kulitnya, dia bersedia kembali ke Indonesia.

"Kembali ke Indonesia bagi kami bukan lagi satu request, tapi kami memang harus kembali ke Indonesia," kata Iwan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Senin (19/8/2013).

Iwan bicara pada diskusi 'Diaspora Power: Its Relevance For Indonesia' yang dipandu oleh Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Dino Patti Jalal. Hadir pula sebagai pembicara Sri Mulyani, pengusaha CEO Marvell Technology Group Amerika Serikat Sehat Sutardja, dan Dirut BNI Gatot M Suwondo.

Iwan telah berangkat ke Australia sejak 1984. Namun dirinya tak lupa asal-usulnya yang lahir di Surabaya.

"Nik Basa Jawa sithik yo ijik isa (kalau Bahasa Jawa sedikit ya masih bisa)," katanya disambut tawa oleh 200-an peserta acara.

Dirinya lebih memilih berbicara menggunakan bahasa Inggris dicampur bahasa Indonesia. Menurutnya, kultur Timur dan Barat akan menghasilkan karakter yang kuat. Ini terwujud dalam kesuksesan bisnis propertinya di Australia.

"Bisnis kita yang dulu US$ 38 juta sekarang menjadi bernilai US$ 3 miliar," ujarnya disambut tepuk tangan.

Sementara itu, Sehat Sutardja mengaku sudah tak lancar lagi berbahasa Indonesia. Bos perusahaan semikonduktor ini mengaku telah 30 tahun lebih tinggal di AS.

"Saya lahir di Jakarta, sampai SMA di SMA Kanisius, Menteng. Sudah 30 tahun lebih saya meninggalkan Indonesia," ungkapnya dengan Bahasa Indonesia.

Dirinya melihat, Indonesia dapat menjadi negara unggul jika menginvestasikan dananya untuk masa depan, yaitu lewat subsidi dalam bidang pendidikan. Dirinya tidak setuju jika subsidi diarahkan untuk konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Potensi penduduk Indonesia dapat menjadi senjata ampuh untuk memajukan bangsa. "Kita adalah negara dengan populasi keempat terbesar dan termuda penduduknya di dunia," katanya.

No comments:

Post a Comment