Wednesday, 21 August 2013

Pasang Tarif Dakwah, Ustadz Juga Manusia

JAKARTA - Maraknya pemberitaan Ustadz Solmed yang batal mengisi tausiah di Hong Kong mencuatkan masalah tarif di kalangan para pendakwah.

Ustadz Zacky menilai hal tersebut membuat beberapa kalangan masyarakat resah. Diakuinya seorang Ustadz juga menrupakan manusia, sehingga harus memiliki porsi untuk menjalani kehidupannya.

"Ketika disampaikan kalimat Allah, itu kewajiban kita. Ustadz juga manusia, dia punya porsi untuk keluarga, porsi untuk sahabat, jadi bukan hanya sampaikan tausiyah," kata Ustadz Zacky di kediamannya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu 18 Agustus 2013.

Menurut Ustadz Zaacky, masalah tarif merupakan hal sangat relatif. Pria kelahiran Jakarta, 8 November 1979 itu menjelaskan, jika ada pihak yang mengundang, maka masalah tarif biasanya sudah dianggarankan.

"Contoh EO, itu kan sudah masuk ranah komersil. Bagaimana mereka memberikan nilai tertentu kepada pihak pengundang, lalu mereka baru confirm ke pihak ustadz. Dalam kasus ini, ketika kita ada nilai tertentu yang kita ajukan dari pihak ustadz itu wajar, karena ada biaya budjetingnya," ungkapnya.

Namun, lanjut Zacky, hal tersebut berbeda jika yang mengundang pihak swadaya masyarakat. Seperti untuk membantu pembangunan musala, meski pihak ustadz harus mengecek kebenaran undangan tersebut.

"Ngobrol secara kekeluargaan, mereka kan punya surat ada kop. Kita enggak bisa hidup berdakwah seperti zaman Rasulullah, kan mereka enggak ada kop, dan badan tertentu. Tapi sekarang sudah ada badan tertentu, ada CP (contact person), email, Twitter, jadi bisa kita cek legalitas mereka sejauh apa keabsahannya," tandasnya.

No comments:

Post a Comment