Monday 19 August 2013

Pertumbuhan Ekonomi RI MElambat, Ini Kata Chairul Tanjung

Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2013 hanya mencapai 5,8%, lebih lambat dari target sebelumnya yaitu 6%. Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung mengungkapkan hal ini disebabkan beberapa faktor.

Pria yang akrab disapa CT ini mengatakan, melmabatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia diakibatkan beberapa masalah. Hal pertama yang ditekankan CT ialah inflasi yang tinggi akibat kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.

"Nah, kenaikan inflasi ini pasti menurunkan pertumbuhan konsumsi yang pada akhirnya menurunkan pertumbuhan ekonomi," kata CT kepada detikFinance di menara Bank Mega, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (19/8/2013).

Yang kedua, lanjut CT, perlambatan permintaaan impor dari negara China dan India sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan demikian, komoditi ekspor utama Indonesia yakni perkebunan dan bahan tambang terhadap kedua negara tersebut mengalami penurunan harga.

"Dengan penurunan ini maka terjadi penurunan harga yang cukup sifnifikan. Penurunan harga dari bahan tambang dan perkebunan ini, itu mengakibatkan ekspor kita terganggu. Karena kurang lebih mayoritas ekspor kita hasil tambang dan perkebunan. Ini juga menganggu pertumbuhan," paparnya.

Hal lainnya ialah investasi dari negara luar yang pertumbuhannya pun menurun. Menurut CT, penurunan ini dipicu karena tak lama lagi, Indonesia memasuki tahun politik pada pemliu 2014 nanti. Itu sedikit banyak berpengaruh terhadap minat dari investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Investasi menurun karena ada masalah seperti investor mau tunggu ada pemilu seperti itu," jelasnya.

CT menambahkan masih banyak jalan yang harus ditempuh pemerintah demi memperbaiki situasi ini, di antaranya memperbaiki iklim investasi agar investor bisa berinvestasi kapanpun, tak harus menunggu pada tahun politik.

"Harus reform, artinya misalnya dari segi investasi bagaimana orang yang nunggu mau investasi itu nggak nunggu lagi, harus ada daya tarik yang lebih," katanya.

Selain itu, perluasan tujuan ekspor pun merupakan hal yang penting yang harus dilakukan pemerintah. "Konsumsi pertumbuhannya harus tinggi dan komoditas tujuan ekspornya diperluas," jelasnya.

No comments:

Post a Comment