JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan yang sekarang
menjadi Managing Director World Bank, Sri Mulyani, mengatakan bahwa
untuk menjaga rupiah dan pasar saham perlu melihat dua indikator yakni
sentimen dan fundamental.
Pemerintah, kata dia, perlu memberikan
"pesan" kepada pelaku pasar harga membuat pasar tenang. "Kan indikator
seperti itu pemicunya bisa saja sentimen, bisa juga fundamental," ujar
Sri Mulyani, saat Public Forum di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Sri
menjelaskan, untuk sentimen bisa diatasi dengan pesan dari pemerintah
dari sisi kejelasan tentang arah kebijakan. Hal tersebut dilihat dari
pemerintah baik otoritas fiskal dan moneter.
"Dari sisi
fundamental, mereka akan melihatnya dari sisi indikator yang menunjang
sentimen itu, apakah itu neraca pembayaran, fiskal, tekanan moneter,
stabilitas sektor keuangan, pemerintah perlu menjelaskan apakah
fundamental itu terjaga baik," ujar Sri.
Dari sisi sektor
keuangan, lanjut Sri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menjelaskan
bahwa kondisi keuangan masih baik. Justru yang perlu diperhatikan dari
sisi perdagangan.
"Dari sisi kombinasi kebijakan moneter dan
fiskal, atau sisi perdagangan itu yang perlu untuk didefinisikan karena
tampaknya ada semacam ketidaknyamanan yang mungkin perlu di-address dan itu ditangani secara hati-hati," ujar Sri. (wdi)
No comments:
Post a Comment