KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia kebingungan mencari
pembantu rumah tangga (PRT) untuk warganya. Banyaknya kasus penyiksaan
membuat Malaysia diboikot beberapa negara asal PRT.
Kamboja dan Myanmar kini menghentikan pengiriman PRT ke Malaysia. Sedangkan Indonesia berniat berhenti menyalurkan PRT pada 2017.
“Kami
telah membuat pernyataan tentang ini. Kami tidak hanya menghentikan
pengiriman PRT ke Malaysia, namun juga ke seluruh dunia,” ujar Konsulat
Jenderal Indonesia di Serawak, Malaysia, Djoko Hariyanto, seperti
dikutip The Diplomat, Selasa (13/8/2013).
Pada Mei, satu
pasangan suami-istri di Malaysia menerima hukuman penjara. Mereka
terbukti menyiksa PRT asal Kamboja hingga tewas.
Pemerintah
Malaysia kini dalam perundingan dengan Kamboja dan Myanmar. Mereka
membujuk kedua negara tersebut mau mengirim kembali warganya menjadi
PRT.
“Kami berusaha mencari PRT dari dalam negeri, namun perilaku
warga Malaysia juga harus berubah,” ujar pengusaha penyalur PRT asal
Malaysia, Jeffrey Foo.
No comments:
Post a Comment