Kairo - Otoritas Arab Saudi mendukung langkah
pemerintah Mesir dalam membersihkan para demonstran pendukung presiden
terguling Mohamed Morsi. Menurut Arab Saudi, langkah tersebut harus
dilanjutkan dan pihak Barat diimbau untuk tidak menekan pemerintah
interim Mesir agar menghentikan langkah itu.
Menteri Luar Negeri
Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal juga mengimbau negara Barat untuk
tidak memaksa militer Mesir untuk menghentikan operasi tersebut. Hal ini
disampaikan usai bertemu Presiden Prancis Francois Hollande di Paris,
Prancis. Presiden Hollande sendiri telah menyerukan agar pemerintah dan
militer Mesir menghentikan kekerasan terhadap pendukung Morsi.
Seperti dilansir PressTV,
Senin (19/8/2013), Faisal menyampaikan keprihatinannya terhadap
kritikan negara-negara Barat terhadap pemerintah Mesir. "Kita tidak akan
bisa mencapai apapun dengan ancaman," ucap Faisal.
Sebelumnya,
Raja Saudi, Abdullah juga menyatakan dukungannya terhadap langkah yang
kini dilakukan pemerintah Mesir. Menurutnya, kerajaan Saudi mendukung
Mesir dalam memerangi terorisme, yang disebut-sebut dilakukan oleh
pendukung Morsi.
Saat menyampaikan pidato yang disiarkan televisi setempat al-Ekhbariya, Raja Abdullah menyerukan agar seluruh rakyat Mesir bersatu melawan upaya-upaya yang disebutnya mendestabilisasi Mesir.
Pidato
Raja Abdullah ini merupakan komentar pertama kali Arab Saudi terhadap
kekerasan di Mesir. Arab Saudi selama ini dikenal sebagai sekutu dekat
mantan diktator Mesir, Hosni Mubarak. Ketika Morsi dilengserkan dari
kursi presiden, Saudi juga menjanjikan bantuan US$ 5 juta bagi Mesir.
Operasi
pembersihan kamp-kamp demonstran pendukung Morsi di Kairo yang
dilakukan militer Mesir pada Rabu, 14 Agustus lalu memakan banyak korban
jiwa. Dilaporkan lebih dari 600 orang tewas dalam insiden berdarah
tersebut.
No comments:
Post a Comment