Monday, 19 August 2013

Arab Saudi Minta Barat Tidak Tekan Mesir Soal Operasi terhadap Demonstran

Kairo - Otoritas Arab Saudi mendukung langkah pemerintah Mesir dalam membersihkan para demonstran pendukung presiden terguling Mohamed Morsi. Menurut Arab Saudi, langkah tersebut harus dilanjutkan dan pihak Barat diimbau untuk tidak menekan pemerintah interim Mesir agar menghentikan langkah itu.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal juga mengimbau negara Barat untuk tidak memaksa militer Mesir untuk menghentikan operasi tersebut. Hal ini disampaikan usai bertemu Presiden Prancis Francois Hollande di Paris, Prancis. Presiden Hollande sendiri telah menyerukan agar pemerintah dan militer Mesir menghentikan kekerasan terhadap pendukung Morsi.

Seperti dilansir PressTV, Senin (19/8/2013), Faisal menyampaikan keprihatinannya terhadap kritikan negara-negara Barat terhadap pemerintah Mesir. "Kita tidak akan bisa mencapai apapun dengan ancaman," ucap Faisal.

Sebelumnya, Raja Saudi, Abdullah juga menyatakan dukungannya terhadap langkah yang kini dilakukan pemerintah Mesir. Menurutnya, kerajaan Saudi mendukung Mesir dalam memerangi terorisme, yang disebut-sebut dilakukan oleh pendukung Morsi.

Saat menyampaikan pidato yang disiarkan televisi setempat al-Ekhbariya, Raja Abdullah menyerukan agar seluruh rakyat Mesir bersatu melawan upaya-upaya yang disebutnya mendestabilisasi Mesir.

Pidato Raja Abdullah ini merupakan komentar pertama kali Arab Saudi terhadap kekerasan di Mesir. Arab Saudi selama ini dikenal sebagai sekutu dekat mantan diktator Mesir, Hosni Mubarak. Ketika Morsi dilengserkan dari kursi presiden, Saudi juga menjanjikan bantuan US$ 5 juta bagi Mesir.

Operasi pembersihan kamp-kamp demonstran pendukung Morsi di Kairo yang dilakukan militer Mesir pada Rabu, 14 Agustus lalu memakan banyak korban jiwa. Dilaporkan lebih dari 600 orang tewas dalam insiden berdarah tersebut.

No comments:

Post a Comment