Friday, 23 August 2013

Tenun Doyo Harus Dikembangkan

SENDAWAR – Pesta budaya Ehau, Atuh, Adat, Ohokng, Kenohan (Ehak) di Kampung Tanjung Isuy Kecamatan Jempang digelar selama 10 hari, 20-31 Agustus mendatang. Ehak dirangkai dengan pesta kesenian dan olahraga tradisional. Pesta dibuka Camat Jempang Silan, Selasa siang (20/8). Kesenian yang digelar yakni festival lagu rijoq, tari piring, tari jepen, tari gantar, beliantn bawo, dan belian sentiu. Lomba olahraga tradisional yakni  gasing, belogo, menyumpit, tumbuk padi, singki, nikam jaug, dan tarik rotan. Hadir dalam acara tersebut Ketua TP PKK Kubar Lucia Mayo Thomas, serta pejabat yang mewakili Kadis Budparpora dan Kadis Perindagkop.

Silan menjelaskan, pesta budaya Ehak jadi kalender tetap wisata di Kecamatan Jempang. Ehak akan diserahkan kepada lembaga adat besar kecamatan untuk digelar setiap tahun, didukung lembaga adat kampung, melibatkan masyarakat dan perusahaan. Ketua Sanggar Seni Mook Manaar Bulatn Kabupaten Lucia Mayo Thomas yang juga Ketua TP PKK Kabupaten dalam sambutannya mengaku, menyambut baik Ehak Jempang. Seluruh sanggar seni yang berpartisipasi diimbau menjadi garda dalam melestarikan seni tari, suara, musik, olah vokal, anyam, tenun, sulam tumpar, ukir, pahat, dan patung.

Lucia mengajak perajin tenun doyo dan sulam tumpar di Isuy bersemangat menenun dan menyulam. Sanggar seni kabupaten siap membantu perajin, karena sudah membuka art shop di Balikpapan. Harus diingat, kerajinan harus berkualitas, mengikuti selera pasar dengan model bervariasi. Ia mengharapkan, tenun doyo dan sulam tumpar untuk pakaian dikombinasi, termasuk pada tas perrempuan dan dompet. Perajin jangan mematok harga mahal, biar untung sedikit jika hasil kerajinan dikenal luas tentu memberikan keuntungan besar.

Ia mengatakan, PKK Kubar sudah mempromosikan tenun doyo dan sulam tumpar pada HKG PKK tingkat Nasional di Kalsel. Dalam acara tersebut stan PKK Kaltim  diisi PKK Kubar mendapatkan juara satu tingkat nasional. Sangat membanggakan tenun doyo dan sulam tumpar semakin dikenal. “Jika dulu menenun doyo dan menyulam tumpar hanya sambilan, saat ini jadi kegiatan utama. Sekarang jangan ada alasan stok kosong. Jika terjadi,  akan merugikan perajin bila pembeli membeli kerajinan tiruan,” terang Lucia.

No comments:

Post a Comment