Monday, 9 September 2013

Merasa dilecehkan, siswi SMK bawa keluarga labrak kepala sekolah

Siswi SMKN 8 Medan, PB (17), bersama keluarga melabrak kepala sekolahnya, Ali Hasmi Nasution, Sabtu (7/9). Mereka mengamuk karena PB merasa telah mengalami pelecehan seksual.

Keluarga PB sempat mengamuk di ruang pertemuan SMKN 8, Jalan Dr Mansyur, Medan. Mereka memukul meja dan membentak-bentak Ali. Guru-guru yang coba menenangkan juga kena hardik.

PB mengaku dilecehkan saat praktik di kamar hotel milik sekolah, Rabu (4/9). Dia bersama dua temannya sedang latihan untuk mengikuti Lomba Keterampilan Siswa (LKS).

Selain ketiga siswi ini, Ali ada di kamar itu. Awalnya dia bertanya tentang nama PB. Setelah dijawab, sang kepala sekolah menyingkapkan rambut remaja ini dan melihat nametag-nya dari dekat. Saat itu, PB mengaku merasa tangan sang guru menyentuh BH-nya.

Selanjutnya, Ali juga sempat minta dipijat. Di hadapan teman-temannya, PB menurut. Dia memukul-pukul pundak Ali.

Tak berhenti di sana, menurut pihak PB, Ali juga sempat mengatakan, hal yang tidak pantas. Tak hanya PB, ucapan itu juga didengarkan teman-temannya.

Merasa tidak senang, PB mengadu kepada keluarganya. Ali pun dilabrak.

Sementara itu, Ali membantah melakukan pelecehan. Dia mengaku ada di kamar itu bersama PB dan dua siswa lainnya. Alasannya, untuk melihat latihan siswanya. "Saya akui saya banyak bercanda, tapi tidak ada niat untuk melecehkan," sebutnya.

Ali juga mengaku melihat name tag PB dengan cara menyingkap rambutnya. Dia merasa harus melihat dari dekat, karena saat itu tidak mengenakan kacamata. "Keluarganya sudah datang kemarin, saya sudah menyampaikan permintaan maaf, jika mungkin saya telah berbuat salah. Tapi saya tidak ada niat melecehkan. Saya pikir sudah selesai, ternyata mereka datang lagi dan memanggil wartawan," paparnya.

Tidak ada penyelesaian yang dicapai dari pertemuan itu. Pihak keluarga pun menyatakan akan mengadu ke Dinas Pendidikan dan instansi terkait lainnya.

No comments:

Post a Comment