Masa skorsing dilakukan sejak 3 September hingga 16 September 2013. External Relation Pertamina Pemasaran Jateng & DIY Robert mengatakan, skorsing dilakukan karena adanya informasi indikasi kecurangan oknum dalam pengisian bahan bakar yang tidak sesuai permintaan konsumen.
"Mengantisipasi agar tidak terjadi kekhawatiran maupun ketidaknyamanan di masyarakat dikarenakan informasi yang beredar melalui media sosial maupun sarana komunikasi lainnya perihal ketidaksesuaian antara jumlah BBM yang diterima dengan pembayaran yang dilakukan konsumen," kata Robert, lewat pesan singkat kepada detikFinance, Kamis (5/9/2013).
Dari informasi tersebut, dilakukan pemeriksaan dan investigasi yang hasilnya mengarah pada adanya indikasi kesengajaan oknum operator SPBU yang tidak mengisikan bahan bakar sesuai permintaan konsumen dengan berbagai alasan.
"Ada indikasi kesengajaan dari oknum operator SPBU yang menyebabkan kerugian bagi konsumen dan mencoreng citra Pertamina dalam pelayanan kepada pelanggan," tegasnya.
Oleh sebab itu, Pertamina mengambil langkah untuk melakukan pembinaan berupa skorsing yang terletak di Jala Dr. Cipto itu. Selama dua minggu, Pertamina menghentikan pasokan BBM dan BBK (Bahan Bakar Khusus) serta seluruh operasional SPBU sejak 3 September hingga 16 September.
"Pertamina juga memberikan identitas kepada SPBU bahwa SPBU sedang dalam masa pembinaan dan sertifikasi Pasti Pas dicabut dari SPBU tersebut," sambung Robert.
Untuk memberikan informasi kepada konsumen, Pertamina memasang dua spanduk bertuliskan 'Mohon Maaf SPBU Sedang Dalam Pembinaan' di pintu masuk dan di dekat mesin pengisian bahan bakar. Selain itu, Pertamina juga memasang poster berupa peta lokasi SPBU terdekat yaitu SPBU Indrapasta, SPBU Ahmad Yani, SPBU Jalan Gajah, SPBU Brigjend Sudiarto, SPBU Lamper, SPBU Sriwijaya, dan SPBU S.Parman.
Meski demikian, banyak pengendara motor dan mobil yang tidak tahu maksud dari pembinaan sehingga tetap masuk ke dalam SPBU. Alhasil mereka hanya melintasi mesin pengisian bahan bakar yang tidak beroperasi itu. Sementara sejumlah operator terlihat mondar-mandir untuk mencari kesibukan.
No comments:
Post a Comment