Monday, 9 September 2013

Regenerasi di Tubuh Partai

DI mana pun bangsa di kolong langit pasti membutuhkan regenerasi kepemimpinan. Dalam bahasa proklamator Indonesia Bung Karno, regenerasi itu suatu yang natural atau alamiah.

Sirkulasi kepemimpinan tidak boleh dibiarkan macet agar mesin bangsa terus bergerak segar. Estafet kepemimpinan, cepat atau lambat, pasti akan diserahkan kepada kaum muda.
Definisi utama kaum di sini tentu bukanlah usia, melainkan situasi mental kejiwaan. Kaum muda ialah yang berkehendak untuk memuliakan harga diri bangsa melalui pengetahuan dan gagasan kemajuan. Sebab, jika kaum muda hanya didefi nisikan secara usia, negeri ini belum tentu akan bergerak maju. Faktanya penduduk berusia muda, yang berusia 16-40 tahun, menggelembung
secara jumlah dalam struktur demografi Indonesia, tetapi mental muda justru
mengalami pengempisan.
Banyak aktivis muda yang gagap menarik garis batas antara masa lalu dan masa depan. Elite politik muda satu per satu terjerat korupsi, lantas layu sebelum berkembang menuju puncak kepemimpinan nasional. Karena itu, ketika Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas PDIP menyebut bahwa
regenerasi partai telah berjalan, kita tentu menyambutnya dengan sukacita.
Bukankah salah satu pilar penting bagi perjalanan bangsa ini adalah partai politik? Jika partai politik bergerak pada rel yang benar, sebagian besar kerja bangsa ini menuju masa depan yang lebih gemilang teratasi. Sebaliknya, bila
partai politik justru menjadi bagian dari masalah bangsa, bahkan sumber masalah, pada titik itu problem bangsa akan makin rumit.
Sayangnya, sebagian besar publik kehilangan kepercayaan kepada partai politik. Partai kerap dipersepsi sebagai bagian dan sumber persoalan, khususnya terkait dengan kegagalan mereka menciptakan kader yang bersih dan bertindak sebagai negarawan. Partai lebih banyak memproduksi politisi ketimbang negarawan. Maka, ketika Megawati mengungkapkan bahwa regenerasi partai sudah berjalan, kita berharap langkah itu dibarengi dengan memproduksi para negarawan tangguh. Regenerasi di PDIP tentu bukan sekadar peralihan tugas kepada mereka yang muda usia, tetapi kepada mereka yang memang
berjiwa muda. Tentu, itu bukan hanya tugas PDIP. Semua partai politik mesti mendesain secara sempurna proses regenerasi kepemimpinan tersebut. Mesin partai mesti didayagunakan sepenuh-penuhnya untuk memproduksi orang-orang yang
sudah selesai dengan dirinya sendiri dan siap berjuang serta mengabdikan diri untuk kepentingan bangsa dan negara. Partai politik harus mampu menjawab keraguan sebagian kalangan ihwal kemampuan partai memperbaiki keadaan. Langkah utama memperbaiki keadaan itu ialah sanggup
menghadirkan orang-orang yang jujur, berkualitas, pekerja keras, dan mampu membuat terobosan bagi bangsa ini. Dengan langkah itu, partai politik pasti akan berbalik menjadi dambaan masyarakat dan telah memberikan jejak
penting bagi perubahan bangsa.

No comments:

Post a Comment