Pemerintah Peru telah menambah sembilan wilayah lain di negara itu yang
termasuk dalam status darurat akibat hantaman cuaca dingin yang tidak
normal dan salju tebal.
Sejauh ini sedikitnya dua orang tewas dan 33.000 lainnya
telah jadi korban akibat serangan udara dingin, pejabat setempat
mengatakan.
Seorang pria tewas ketika atap gubuknya runtuh akibat
beratnya beban salju yang menumpuk di provinsi Carabaya selatan,
sementara tidak ada penjelasan mengenai sebab kematian korban kedua.
Tiga orang diselamatkan pada hari Sabtu (31/08) kemarin dari daerah yang sama setelah rumah mereka dikepung salju.
Petugas penyelamat mengatakan tiga orang itu yang semuanya
adalah perempuan menderita radang dingin dan kebutaan akibat salju.
Sementara itu, puluhan ribu hewan dilaporkan mati beku selama seminggu terakhir.
Presiden Peru Ollanta Humala telah melakukan kunjungan ke
Apurimac, salah satu daerah yang paling parah, untuk mengawasi
distribusi bantuan darurat.
Keadaan darurat akan diberlakukan selama 20 hari, kata pernyataan resmi.
Turunnya salju ini adalah yang terparah yang pernah terjadi
di Peru selama sepuluh tahun terakhir, dan menewaskan puluhan ribu hewan
peliharaan seperti sapi dan domba, yang membuat petani kian miskin.
Badai dingin juga
menghantam negara tetangga Peru, Bolivia dan Paraguay, yang keseluruhannya telah menewaskan lima orang.
No comments:
Post a Comment