Sunday, 1 September 2013

Dua Pejabat Masuk Radar

PENAJAM  -  Tanda-tanda siapa saja yang bakal duduk dalam kabinet pemerintahan Yusran Aspar-Mustaqim (Yaqin), mulai terbaca. Setidaknya sudah ada 2 nama yang dibidik, yaitu Drs H Tohar yang saat ini menjadi Kepala Badan Pelayanan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) serat Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dr Arnold Wayong.
 
Kedua pejabat tadi khusus diajak Bupati Yusran Aspar meninjau kondisi sejumlah fasilitas publik, seperti rumah sakit umum, gedung gelanggang olahraga, serta coastal road, Kamis (1/8).  Peninjauan kemarin sekaligus menjadi aktifitas kerja pertama yang dilakukan Yusran Aspar setelah dilantik menjadi bupati, sehari sebelumnya.
 
Tentu  ajakan tadi bukan tanpa maksud. Sebaliknya, pasti ada target yang diinginkan Yusran. Harusnya, ketika meninjau rumah sakit, yang diajak sejatinya kepala Dinas Kesehatan. Atau ketika melihat proyek GOR atau coastal road, harusnya yang ada di sebelah Yusran adalah kepala Dinas Pekerjaan Umum. Bukan malah mengajak Tohar atau Arnold yang dari latar belakang  jabatannya saja sudah bertolak belakang.
 
Nah, dari situlah besar kemungkinan Tohar akan diplot sebagai kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).  Karena sepanjang peninjauan, dirinya banyak mendapat instruksi membuat perencanaan-perencanaan dari setiap detail bangunan. “Tolong Pak Tohar, landscape rumah sakit dibuat perencanaannya,” kata Bupati. Atau ada juga kalimat, “Pak Tohar, dianggarkan pengadaan alat operasi rumah sakit. Kalau tidak bisa diperubahan, masukan di (APBD) 2014,” kata Yusran dengan mimik serius.
 
Sedangkan Arnold yang berdisiplin ilmu kedokteran akan kembali ke “habitat” aslinya sebagai kepala Dinas Kesehatan atau direktur rumah sakit daerah. Karena untuk diketahui, ketika Yusran menjadi bupati PPU periode  2008-2013, Arnold menjabat kepala Dinas Kesehatan, dan kinerjanya termasuk yang disukai Yusran kala itu.
 
Nah, jika hal ini terjadi, maka semakin menguatkan prediksi-prediksi yanag selama ini sudah berkembang. Karena banyak yang menganggap, Tohar adalah pejabat cerdas yang visioner. Sehingga sangat layak menempati pos ketua Bappeda. Begitu juga dengan kapasitas seorang Arnold.
 
Namun saaat dikonfirmasi, Yusran tak lantas mengiyakan. Ia berdalih masih memerlukan waktu untuk menyusun formula kabinet terbaik. “Saya kan masih baru. Jadi harus dapat banyak masukan dari kiri-kanan, termasuk BKD. Tapi pada prinispnya, mereka  (pejabat, Red) harus memiliki kapasitas,” tegas Yusran.

No comments:

Post a Comment